Tahukah Anda kenapa lebah memiliki garis-garis kuning pada bagian tubuhnya? Lantas apa kegunaannya?
Lebah atau Tawon mempunyai garis-garis kuning pada bagian tubuhnya berfungsi untuk menyerap sinar matahari serta mengubahnya menjadi energi dengan pengubahan cahaya menjadi energi inilah lebah memiliki susunan yang kompleks pada bagian tubuh yang bergaris kuning tersebut.
Sehingga pada musim panas atau matahari sedang terik lebah-lebah ini mampu bergerak lebih lama atau aktif selama musim panas atau pada pagi hari maupun siang hari untuk kehidupan sehari-harinya.
Dari sinilah tim para ahli dari Inggris dan Israel yang dipimpin Dr. Marian Plotkin (Tel-Aviv University) mengacu pada lebah sebagai obyek penelitiannya dalam membongkar rahasia cahaya matahari menjadi energi surya untuk desain Solar Cells.
- Gambar A menunjukan permukaan mikro pada kutikula lebah yang berwarna coklat.
- Gambar C menunjukan permukaan mikro pada kutikula lebah yang berwarna kuning.
- Grafik D menunjukan kutikula lebah yang berwarna kuning terdiri dari tonjolan interlocking kecil yang mana besarnya sekitar 50 nanometer dengan kemampuan penyerapan sinar mataharinya 5% lebih besar daripada kutikula lebah yang berwarna coklat (Grafik B).
Kutikula lebah yang berwarna kuning terdiri dari pigmen Xanthopterin, dimana Xanthopterin ini bekerja sebagai molekul untuk menampung cahaya serta merubah cahaya menjadi energi listrik secara efisien.
- Gambar (a) Aktifitas penerbangan lebah serta skema cahaya matahari pada kutikula. Cahaya inilah yang kemudian diolah menjadi sumber energi lebah pada kegiatan menggali.
(1). Lebah memperbesar lubang untuk membangun sel tambahan.
(2). Lebah membawa gumpalan-gumpalan tanah dari dalam lorong tanah.
(3). Lebah terbang keluar dari sarangnya serta menjatuhkan gumpalan tanah yang dibawa.
(4). Lebah kembali ke sarangnya untuk mengulangi proses (1) s/d (3).
- Gambar (b) Lebah sedang beristirahat. Lebah yang berwarna coklat memiliki segmen berwarna kuning diantaranya:
(1). Kepala atas bagian depan.
(2). Clypeus.
(3) & (4). Sisi punggung perut, Nos Stripe.
Serta ada satu garis lagi warna kuning dibagian sisi ventral perut (tidak terlihat di gambar (b).
- Gambar (c) merupakan grafik hasil kutikula absorbansi, yang menampilkan absorbansi kutikula coklat, kuning serta kutikula kuning setelah terhapusnya butiran pigmen kuning.
kutikula kuning dan coklat memberikan karakteristik yang sama dengan absorbansi tertinggi pada panjang gelombang yang lebih pendek. Absorbansi berkisar antara 250-290 nm setelah terhapusnya pigmen yang disebabkan oleh asam amino aromatik yang mana merupakan protein kutikula lebah.
- Gambar (d)
(1). Kutikula sendiri terdiri dari ± 30 lapisan dengan ketebalan berkurang dari terluar menuju terdalam.
(2). Bagian lapisan ke dua terluar.
(3). Bagian lapisan ke tiga terluar. dst.
- Gambar (e) Kutikula lebah dewasa yang mengandung butiran kuning.
(1). Exocuticle yang tepat dan Endocuticle.
(2). Lapisan yang terakhir merupakan lapisan butiran berwarna kuning
(3). Lapisan kuning, Tracheae.
(4). Lapisan Hypocuticle.
(5). sama dengan gambar (f).
- Gambar (f) Sewaktu diperbesar terlihat seperti bentuk butiran-butiran pigmen kuning yang padat (sebesar 500 nm ukurannya).
Sumber: www.springerlink.com
Lebah atau Tawon mempunyai garis-garis kuning pada bagian tubuhnya berfungsi untuk menyerap sinar matahari serta mengubahnya menjadi energi dengan pengubahan cahaya menjadi energi inilah lebah memiliki susunan yang kompleks pada bagian tubuh yang bergaris kuning tersebut.
Sehingga pada musim panas atau matahari sedang terik lebah-lebah ini mampu bergerak lebih lama atau aktif selama musim panas atau pada pagi hari maupun siang hari untuk kehidupan sehari-harinya.
Dari sinilah tim para ahli dari Inggris dan Israel yang dipimpin Dr. Marian Plotkin (Tel-Aviv University) mengacu pada lebah sebagai obyek penelitiannya dalam membongkar rahasia cahaya matahari menjadi energi surya untuk desain Solar Cells.
- Gambar A menunjukan permukaan mikro pada kutikula lebah yang berwarna coklat.
- Gambar C menunjukan permukaan mikro pada kutikula lebah yang berwarna kuning.
- Grafik D menunjukan kutikula lebah yang berwarna kuning terdiri dari tonjolan interlocking kecil yang mana besarnya sekitar 50 nanometer dengan kemampuan penyerapan sinar mataharinya 5% lebih besar daripada kutikula lebah yang berwarna coklat (Grafik B).
Kutikula lebah yang berwarna kuning terdiri dari pigmen Xanthopterin, dimana Xanthopterin ini bekerja sebagai molekul untuk menampung cahaya serta merubah cahaya menjadi energi listrik secara efisien.
- Gambar (a) Aktifitas penerbangan lebah serta skema cahaya matahari pada kutikula. Cahaya inilah yang kemudian diolah menjadi sumber energi lebah pada kegiatan menggali.
(1). Lebah memperbesar lubang untuk membangun sel tambahan.
(2). Lebah membawa gumpalan-gumpalan tanah dari dalam lorong tanah.
(3). Lebah terbang keluar dari sarangnya serta menjatuhkan gumpalan tanah yang dibawa.
(4). Lebah kembali ke sarangnya untuk mengulangi proses (1) s/d (3).
- Gambar (b) Lebah sedang beristirahat. Lebah yang berwarna coklat memiliki segmen berwarna kuning diantaranya:
(1). Kepala atas bagian depan.
(2). Clypeus.
(3) & (4). Sisi punggung perut, Nos Stripe.
Serta ada satu garis lagi warna kuning dibagian sisi ventral perut (tidak terlihat di gambar (b).
- Gambar (c) merupakan grafik hasil kutikula absorbansi, yang menampilkan absorbansi kutikula coklat, kuning serta kutikula kuning setelah terhapusnya butiran pigmen kuning.
kutikula kuning dan coklat memberikan karakteristik yang sama dengan absorbansi tertinggi pada panjang gelombang yang lebih pendek. Absorbansi berkisar antara 250-290 nm setelah terhapusnya pigmen yang disebabkan oleh asam amino aromatik yang mana merupakan protein kutikula lebah.
- Gambar (d)
(1). Kutikula sendiri terdiri dari ± 30 lapisan dengan ketebalan berkurang dari terluar menuju terdalam.
(2). Bagian lapisan ke dua terluar.
(3). Bagian lapisan ke tiga terluar. dst.
- Gambar (e) Kutikula lebah dewasa yang mengandung butiran kuning.
(1). Exocuticle yang tepat dan Endocuticle.
(2). Lapisan yang terakhir merupakan lapisan butiran berwarna kuning
(3). Lapisan kuning, Tracheae.
(4). Lapisan Hypocuticle.
(5). sama dengan gambar (f).
- Gambar (f) Sewaktu diperbesar terlihat seperti bentuk butiran-butiran pigmen kuning yang padat (sebesar 500 nm ukurannya).
Sumber: www.springerlink.com
0 komentar:
Posting Komentar